Minggu, 29 Agustus 2010

RAMADHAN MEMORY


Sebagian qadha itu ada yang bisa berubah karena amal-amal kita, karena kelakuan kita, karena dosa-dosa kita. Misalnya, Allah menurunkan anugrah-Nya berupa kenikmatan-kenikmatan, tapi kemudian kita mengubahnya, kita berperilaku buruk. Maka Allah akan mengubah nikmat itu menjadi bencana. Karena itu diantara doa Imam Ali "Allaahummagfir liyadz dzunuubal lati tugayyirun ni'am. "Ya Allah ampunilah dosa-dosaku yang mengubah nikmat menjadi bencana.

Tanpa kita ketahui kita semua ini dilindungi dan dijaga oleh Allah.Dalam hadits disebutkan bahwa seorang mukmin itu dijaga sampai 40 lapis penjagaan. Ketika mungkin terbetik ada niat untuk melakukan dosa, tetapi tiba-tiba kita urung melakukannya,itu oleh karena Allah sudah melindungi kita dengan 40 penjagaan itu. Dalam hadits lain ada 70 hijab menjaga kita, melindungi diri kita dari berbuat keburukan dan dosa.

Menurut Nabi Saaw,kita menggunjingkan orang satu kali saja,runtuhlah 70 penjagaan itu sekaligus.Kalau kita menggunjing, memfitnah, menyakiti sesama manusia, kita tidak dijaga lagi oleh para Malaikat. Karena itu dalam doa Kumayl kita bermohon "Allaahummagfir liyadz dzunuuballati tahtikul isham. "Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang meruntuhkan penjagaan.Allahummagfir liyadz dzunuubal lati tunzilul bala'."Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang menyebabkan turunnya bencana. Allaahummagfir liyadz dzunuuballatii tahbisuddua. Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang menghalangi sampainya doa kepada-Mu.

Walhasil dosa-dosa itu bisa mengubah takdir, dari takdir yang baik menjadi takdir yang buruk. Di malam Qadar kita memohon kepada Allah SWT. Agar ditetapkan kepada kita qadha yang tidak diubah dan diganti.

Doa yang dicontohkan oleh Ahlul Bayt / keluarga Nabi saw, pada malam Qadar disebutkan :"…….an taktubani min hujjaji baytikal haram." Ya Allah, pada malam ini tetapkanlah aku ini didalam qadha yang tidak diubah dan tidak diganti sebagai orang yang berhajji ke Baytullah al-Haram, yang hajinya mabrur, yang amal usahanya itu dibalas Allah berlipat ganda, yang diampuni dosa-dosanya, yang dihapuskan segala kesalahan-kesalahannya.Jadi walaupun kita tahun ini tidak berangkat haji,tapi . . . "Ya Allah, walaupun aku tidak berangkat haji tuliskan aku sebagai orang yang menjalankan ibadah haji."

Dalam doa-doa Ahlul Bayt pada siang dan malam selama bulan Ramadhan kita selalu diharuskan untuk memohon termasuk orang yang berhajji. Syukur-syukur berangkat haji betulan, tapi yang penting kita dituliskan sebagai orang yang melaksanakan ibadah haji.

Mengapa pada waktu shaum kita diharuskan untuk selalu berdoa agar kita bisa berhaji, karena ayat-ayat tentang shaum di dalam Al-Quran segera disusul dengan ayat-ayat tentang haji. Kita memohon kepada Allah agar kita dituliskan pada malam Qadar itu oleh para Malaikat termasuk orang yang berhajji, yang hajinya juga harus haji yang mabrur yang diampuni dosa-dosanya, yang diganti segala keburukannya dengan yang baik.

0 komentar:

Posting Komentar

REVAN NINTANG BLOG. Diberdayakan oleh Blogger.